Hari Minggu pagi tanggal 30 Desember 2012, hari kedua dilampung....setelah sarapan pagi di hotel, kebetulan hari ini suami saya libur, kamin berjalan-jalan pagi di sekitar bandar lampung.
Tak Jauh dari hotel kami, kami pergi ke alun-alun kota dipersimpangan jalan raden inten. Di alun-alun kota ini banyak sekali yang berolah raga pagi, karena memang setiap hari minggu jl.raden inten sampai dengan alun-alun kota ini digunakan sebagai Car free day, jadi banyak sekali yang berolah raga sambil tamasya di sekitar alun-alun kota tersebut. Di alun-alun kota ini ada sebuah monumen adipura sebagai piagam penghargaan kota besar terbesih yang pernah dicapai oleh kota lampung ini dan dikelilingi 4 patung gajah yang merupakan maskot kota lampung. Kami sempat berpoto-poto di monumen tersebut.
Tugu adipura dan patung gajah di bundaran alun-alun Lampung |
Dan kamipun mulai menyelusuri jl Raden Inten hingga ke Jl. Kartini. Ternyata tepat dipersimpangan Jl.Kartini ada lagi sebuah patung yang sepertinya bagus untuk dijadikan kenang-kenangan yaitu patung laki-laki dan perempuan dengan menggunakan pakaian khas kota lampung dan juga mahkota sigernya di kepala patung perempuan tersebut. Seperti yang terlihat dalam poto-poto kami dibawah ini.
Patung baju tradisional lampung |
Kami beristirahat sejenak di hotel untuk mandi. Siang harinya kami mencoba kembali kuliner di Lampung, dikarenakan suami saya belum mencoba kuliner Bakso Sony, akhirnya kami memutuskan untuk kembali makan siang di bakso sony tersebut.
Saya pesan mie ayam bakso (karena kemarin saya sudah mencoba baksonya, jadi sekarang saya mencoba mie ayamnya) sedangkan suami saya memesan bakso. Untuk minuman kami memesan es kacang merah.
Hmmmm....enakkkkk sekali pemirsa....pokoknya bakso sony adalah kuliner wajib jika kita berniat plesiran ke Lampung. Ternyata bakso sony ini bisa untuk dijadikan oleh-oleh, kami merencanakan jika nanti kami pulang ke Jakarta, kami akan membawa bakso sony sebagai oleh-oleh....karena meskipun di Jakarta banyak makanan sejenis bakso. Tapi Bakso sony ini sangatlah berbeda...sssttt...ini halal logh...karena saya menemukan sertifikat halalnya dalam toko tersebut. Dan dalam toko tersebutpun terdapat etalase daging-daging sapi yang belum di olah, karena memang pengolahannyapun ada langsung di toko tersebut. Insha Allah di jamin halal. Oiya jika kita mau membawanya sebagai oleh-oleh biasanya kita harus memesannya saat kita mau pergi saat itu, karena bakso ini tidak tahan lama, hanya tahan sampai 2hari saja, ini menandakan bakso tersebut tidak menggunakan pengawet. Dan pemesananpun bisa menggunakan air baksonya ataupun tidak, istilah mereka basah dan kering. Harga pemesanan untuk 50biji bakso + basah maupun kering Rp.75.000, sedangkan untuk 100 biji bakso + basah ataupun kering Rp.150.000.
Walah...kok jadi promo gini...hehehehe....
Bakso sony yang dibungkus dengan kuah kering |
Berdasarkan info dari internet, ada pindang meranjat yang terkenal yaitu pindang meranjat Mak War yang berada di Jl.Tulang bawang No.8 Engal, depan SMU Arjuna. Kamipun berjalan menuju rumah makan tersebut. Alhamdulilah kamipun menemukan rumah makan tersebut. Berdasarkan rekomendasi dari internet kami mencoba pindang patin dan sambel mangganya yang rasanya maknyusss banget....apalagi sambel mangganya...hmmm suueegeeerrrr banget....manis pedes asem gimana gituhhhh......
Setelah menyelesaikan makan siang kami yang agak telat, kamipun melanjutkan plesiran kami, dikarenakan panas terik kamipun akhirnya mampir di Plaza kartini untuk melihat-lihat sebentar didalam Mall tersebut. Setelah puas mengelilingi Mall tersebut, dimana mall ini adalah Mall terbesar di kota Bandar Lampung, kamipun kembali ke hotel untuk beristirahat.
Malam harinya kami mencoba berkaraoke di Inul Vista yang berada di salah satu mall tersebut.
Nantikan cerita plesiran kami di hari ke 3 di lampung yah....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar